Sejarah Tari Gambyong
sumber: Wikipedia.com
Tari Gambyong adalah salah satu bentuk dari tarian Jawa klasik yang berasal dari Surakarta dan biasanya dipertunjukan untuk menyambut tamu atau dipertunjukan dalam pagelaran seni. Perlu diketahui juga bahwa tari Gambyong bukan hanya terdiri dari satu koreografi tarian, tetapi terdiri dari beberapa koreografi. Namun, gerakan atau tarian yang paling terkenal adalah tari Gambyong Pareanom dengan beberapa variasi dan juga tari Gambyong Pangkur.
Meskipun memiliki banyak macam atau banyak versi, tetapi tari Gambyong memiliki gerakan dasar yang sama yaitu gerakan tarian tayub atau disebut pula dengan gerakan tari taledhek. Pada awal kemunculannya, tari Gambyong diciptakan untuk dibawakan oleh satu penari tunggal, tetapi seiring dengan perkembangannya, saat ini tari Gambyong lebih sering dibawakan oleh beberapa penari untuk menambah unsur blocking pada panggung, sehingga akan melibatkan garis maupun gerak yang besar.
Hal ini sesuai dengan makna dari taledhek yang berasal dari kata ngleledhek yang artinya adalah mengundang daya pikat atau menggoda. Para penari yang menampilkan kemampuannya pada pembuka tayuban ini sering dikatakan kalau sedang membawa gerakan tari gambyong atau nggambyong, sehingga tarian pembuka tersebut lebih dikenal dengan nama tari gambyong.
Pada zaman dahulu, penari taledhek yang tersohor sebagai penari jalanan digandrungi oleh banyak orang. Karena cukup populer, kemudian ada banyak penari taledhek yang ditunjuk dan bertugas untuk menjadi penari istana.
Pada masa tersebut, ada salah satu penari terkenal yang bernama Ma Ajeng Gambyong, ia terkenal karena memiliki gerakan yang luwes ketika menari dan memiliki suara yang cukup merdu.
Raja Kasultanan Surakarta yaitu Pakubuwono IV mendengar tentang talenta dari Sri Gambyong, kemudian ia mengundang Sri Gambyong ke istana untuk membawakan tarian tayub. Tarian yang dipentaskan oleh Sri Gambyong di lingkungan istana tersebut kemudian menjadi inspirasi penamaan jenis tari baru yaitu tari gambyong.
Dari situlah, diduga istilah nama tari gambyong berasal dari nama penari terkenal yang ada di masa lalu, bernama Sri Gambyong atau Mas Ajeng Gambyong.
Nama tari gambyong tercantum dan diceritakan pada tahun 1788 hingga 1820 pada Serat Centhini yaitu sebuah kitab yang ditulis pada masa pemerintahan Pakubuwana IV dan Pakubuwana V sekitar tahun 1820 hingga 1823.
Dalam Serat Centhini tersebut, disebutkan bahwa gambyong adalah tarian taledhek. Kemudian, salah seorang penata tari pada masa pemerintahan Pakubuwana IX (1861-1893) yang bernama K.R.M.T Wreksodiningrat membuat tarian rakyat gambyong agar dapat dipentaskan dan dipertunjukan dikalangan para bangsawan serta para priyayi.
Koreografi tari gambyong yang telah dibakukan tersebut kemudian dipertunjukkan pertama kali pada upacara pernikahan Gusti Nurul, yaitu saudara perempuan MN VIII di tahun 1951. Setelah ditampilkan untuk pertama kali, rupanya koreografi dari tari gambyong justru diterima dan disukai oleh masyarakat, hingga munculah versi lain dari gambyong yang dikembangkan untuk pertunjukkan masyarakat luas.
Dengan berkembangnya tari Gambyong, membuat tarian ini menjadi media hiburan bagi masyarakat. Oleh sebab itu, tari Gambyong banyak dipentaskan di acara masyarakat serta upacara-upacara keagamaan.
sumber: gramedia.com
Komentar
Posting Komentar